ZAHRA MAHARANI, SANTRIWATI MA NURUL ISLAM TENGARAN SELESAIKAN HAFALAN 30 JUZ

-


Santriwati Madrasah Aliyah Nurul Islam, Zahra Maharani asal Jakarta berhasil menyelesaikan hafalan al qur`an 30 Juz. Keberhasilannya itu ditandai dengan acara wisuda /tasyakuran dan tasmi` hafalan surat al hadid.  Acara wisuda ini diselenggarakan di masjid Arrahmah komplek MA Nurul Islam Tengaran, sabtu (3/2/2019) sesudah jamaah shalat isya`. Disaksikan oleh seluruh santriwati MA Nurul Islam, dihadiri oleh pimpinan pesantren, Ust M. As`ad Mahmud, Lc, Direktur pesantren Ust M. Sa`dullah Mahmud, M. Psi, Kepala Asrama putri Ustdzah Nurrahmah dan seluruh ustadzah di MA Nurul Islam.


Dalam membacakan hafalannya, Zahra yang masih duduk di kelas 10.2 ini bisa menyelesaikan dengan lancar dan sukses. Sesudahnya, Zahra menerima piagam dan sertifkat hafidzah 30 juz dari Direktur Pesantren, Ust M. Sa`dullah Mahmud, M. Psi.
Setelah penyerahan penghargaan, acara dilanjutkan dengan taushiyah dan doa oleh Ust. As`ad Mahmud, Lc. Dalam Taushiyah beliau memberikan penghargaan dan tahniah yang setinggi-tingginya kepada Zahra atas keberhasilannya. Tak lupa juga menyampaikan terima kasih kepada para ustadzah yang telah membimbing keberhasilan tersebut. Beliau juga berpesan agar jangan hanya berhenti pada menghafal alqur`an, tapi harus berupaya memahami dan mentadabbri maknanya.


“Dalam surat Al hadid yang dibacakan zahra tadi, ada ayat yang menyebutkan agar kita tidak seperti bani israil, yang menerima banyak kitab dan diutus pada mereka banyak rasul dalam masa-masa yang panjang, tapi hati mereka tetap keras membatu. Itu karena mereka tidak mau memahami dan mengimani kitab suci mereka”, kata beliau.
Acara ini ditutup dengan doa oleh ust As`ad, dan diakhiri dengan makan bersama. Semoga hafalan al qur`an zahra menjadi tabungan amal saleh baginya dan bagi kedua orang tuanya. Dan semangatnya menular pada teman-temannya. Amin  


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

KEKUATAN DOA

-
Image
  Lelaki agung itu berteduh di bawah rimbun pohon. Darah mengalir dari kakinya. Matanya berair. Hatinya membuncah karena bersedih. Lelaki itu adalah Muhammad SAW, yang dakwahnya disambut dengan caci maki dan hujan lemparan batu di negeri Thaif. Lalu ia tumpahkan segala kegelisahan, dalam bait-bait doa yang panjang...   “Ya Allah, betapa lemah diri ini, betapa terbatas kemampuanku, dan betapa hinanya aku di hadapan mereka. Wahai yang Maha Pengasih, Tuhan orang-orang yang lemah, kepada siapa lagi aku kau serahkan? Apakah kepada orang-orang jauh yang telah berlaku jahat terhadapku? Atau kepada musuh-musuh yang telah menguasaiku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tak akan peduli. Tapi pengampunan Mu selalu menghampar luas. Aku memohon perlindungan, dengan Nur wajah Mu yang menyinari segalal kegelapan, agar tidak Kau murkai aku, dan tidak Kau benci aku. Sebab Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Mu….” ...
Read more

BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH)

-
BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH) Halal bihala adalah syiar islam khas indonesia yang sudah ada dan diakui semenjak dahulu. Menurut para ahli sejarah, syiar halal bihalal ini sudah ada sejak jaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, yang kemudian diterima secara massif dan turun temurun oleh masyarakat islam di Indonesia. Dalam hadis rasul disebutkan bahwa dari ramadhan ke ramadhan berikutnya itu adalah penghapus dosa dosa, selama menjauhi dosa besar. Tapi itu baru dosa haqqullah. Lalu bagaiamana dengan dosa haqqul adam? Maka itu dituntaskan dengan saling memaafkan, maka lahirlah tradisi halal bihalal Secara umum memang banyak kita temui ayat ayat al qur`an dan hadis yang memerintahkan kita meminta maaf maupun memaafkan. Seperti ayat   walya'fụ walyaṣfaḥụ, alā tuḥibbụna ay yagfirallāhu lakum, (an nuur : 22), Khudzil ' afwa wa'mur bil 'urfi.. (al a`raf : 199) dan banyak lagi ayat yang lain. Begitu juga hadis yang ma...
Read more