ALUMNI MA NURUL ISLAM DI AL AZHAR MESIR MENGIKUTI WISUDA AKBAR DAURAH AL QURAN DI KAIRO

-






Majelis Qur’an Amru Abbas el-Akkad atau yang lebih dikenal dengan Maquraa Mesir menghelat Wisuda Akbar ke-6 di Solah Kamil, District 6, Nasr City, Kairo Mesir. Sebanyak 173 peserta didik yang diwisuda memenuhi ruang auditorium. Mereka terdiri dari 19 wisudawan dan wisudawati tahfiz 30 juz, 58 peserta daurah tahsin serta 96 peserta daurah tajwid.

Dengan mengangkat tema “Istiqomah Mengaji, Sukses Mengkaji, Siap Mengabdi” acara wisuda akbar ini sukses dilaksanakan dan berlangsung khidmat. Acara tersebut dihadiri oleh Mudir Markaz Tahfiz Ma'sharawi, Syeikh Muhammad Fu'ad Abdul Majid, Presiden PPMI periode 2018-2019 beserta wakil dan Ketua Wihdah PPMI Mesir  periode 2018-2019.

Dari jumlah yang tercatat sejak pertama kali didirikan pada tahun 2009, Maquraa Mesir telah mencetak wisudawan dan wisudawati terbaik. Terhitung sebanyak 73 hafiz dan hafizah telah diwisuda dari tahun pertama hingga saat ini. Jumlah wisudawan dan wisudawati pada tahun ini pun mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya sebanyak 154 peserta didik yang diwisuda, pada tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 173 orang. Hal ini tentunya merupakan pencapaian yang baik bagi Maquraa Mesir.

Selain itu, Maquraa Mesir kini telah dianggap sebagai salah satu ikon identitas khas yang dimiliki oleh Masisir. Seperti yang disampaikan oleh pendiri majelis ini, Ustadz Arif Wardhani, Lc, M. Hum, Bapak Usman Syihab pernah mengatakan dalam kesempatan bertemu beliau bahwa Maquraa telah menjadi identitas khas Masisir. Kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan Maquraa belum bisa diaplikasikan di negara-negara lain.

Beliau juga memaparkan bahwa jumlah pendaftar dari bulan Oktober 2017 sampai dengan saat ini sebanyak 904 orang. Tidak hanya dari kalangan Masisir, terdapat pendaftar dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Fathoni, Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa Maquraa Mesir semakin diminati tiap tahunnya.

Setelah prosesi wisuda berakhir, acara ditutup dengan penyampaian nominasi Maquraa Choice 
Award serta dimeriahkan oleh penampilan Tari Saman dari Aceh. Adapun anggota IKAMANISTA (iKAtan Alumni Madrasah Aliyah Nurul Islam) yang mengikuti acara daurah dan suskses sampai di wisuda adalah Faizah Muntadzamah dan Almas Syafiqa. Ini merupakan angkatan yang kesekian setelah tahun lalu juga alumni MA Nurul Islam sudah mengkutinya.



Pendiri Maquraa Mesir, Ustadz Arif Wardhani, Lc, M. Hum beserta Syeikh Muhammad Fu'ad Abdul Majid, Presiden dan Wakil Presiden PPMI periode 2018-2019


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH)

-
BELAJAR KEARIFAN DAKWAH DARI WALISONGO (CERAMAH HALAL BIHALAL Ust. SALIM A. FILLAH) Halal bihala adalah syiar islam khas indonesia yang sudah ada dan diakui semenjak dahulu. Menurut para ahli sejarah, syiar halal bihalal ini sudah ada sejak jaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, yang kemudian diterima secara massif dan turun temurun oleh masyarakat islam di Indonesia. Dalam hadis rasul disebutkan bahwa dari ramadhan ke ramadhan berikutnya itu adalah penghapus dosa dosa, selama menjauhi dosa besar. Tapi itu baru dosa haqqullah. Lalu bagaiamana dengan dosa haqqul adam? Maka itu dituntaskan dengan saling memaafkan, maka lahirlah tradisi halal bihalal Secara umum memang banyak kita temui ayat ayat al qur`an dan hadis yang memerintahkan kita meminta maaf maupun memaafkan. Seperti ayat   walya'fụ walyaṣfaḥụ, alā tuḥibbụna ay yagfirallāhu lakum, (an nuur : 22), Khudzil ' afwa wa'mur bil 'urfi.. (al a`raf : 199) dan banyak lagi ayat yang lain. Begitu juga hadis yang ma...
Read more

KEKUATAN DOA

-
Image
  Lelaki agung itu berteduh di bawah rimbun pohon. Darah mengalir dari kakinya. Matanya berair. Hatinya membuncah karena bersedih. Lelaki itu adalah Muhammad SAW, yang dakwahnya disambut dengan caci maki dan hujan lemparan batu di negeri Thaif. Lalu ia tumpahkan segala kegelisahan, dalam bait-bait doa yang panjang...   “Ya Allah, betapa lemah diri ini, betapa terbatas kemampuanku, dan betapa hinanya aku di hadapan mereka. Wahai yang Maha Pengasih, Tuhan orang-orang yang lemah, kepada siapa lagi aku kau serahkan? Apakah kepada orang-orang jauh yang telah berlaku jahat terhadapku? Atau kepada musuh-musuh yang telah menguasaiku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tak akan peduli. Tapi pengampunan Mu selalu menghampar luas. Aku memohon perlindungan, dengan Nur wajah Mu yang menyinari segalal kegelapan, agar tidak Kau murkai aku, dan tidak Kau benci aku. Sebab Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridho. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Mu….” ...
Read more